TRAVEL
Tanggal 21 Januari 2006 lalu, saya dan keluarga menyempatkan diri untuk bertamasya ke Bandung. Mungkin bagi rekan-rekan sekalian pasti sudah sangat biasa sekali ke Bandung dengan wisata makanannya. Sebenarnya tujuan saya ke Bandung lebih diutamakan ingin menjajal jalan tol cipularang yang jujur saja belum sempat saya rasakan dikarenakan segala kesibukan dan berbagai halangan lainnya.
Sebelum saya pergi, saya teringat akan Saung Mang Udjo yang secara rutin mengadakan angklung show. Anda tentu tahu Angklung-kan, itu loh alat musik khas jawa barat yang terbuat 100% dari batang Bambu. Dari dulu saya ingin sekali ke saung ini tetapi selain tidak tahu keberadaannya juga banyak dari rekan-rekan yang saya ajak enggan ke tempat-tempat seperti ini. Untuk memperlancar perjalanan ke Saung ini, saya mencoba untuk mencari informasi sebanyak mungkin dari internet, ternyata Saung Mang Udjo memiliki website, yaitu http://www.angklung-udjo.co.id/ . Dari website ini saya mendapatkan informasi peta lokasi serta nomor telepon yg bisa saya hubungi, yaitu Jl.Padasuka 118 Banduung 40192. Telp. 7271714.
Sesampai di Bandung, saya menelepon ke nomor telepon tsb dan ternyata tidak salah. Per telepon saya dapatkan informasi bahwa show akan dilaksanakan dari jam 15:30 sampai jam 17:00. Saya coba mengikuti peta yang saya dapat dari website, ternyata letaknya cukup jauh. Kalau anda tahu Telkom Japati yang didekat Gedung Sate, nah ikuti saja jalan sampai ke terminal Cicaheum. Dari jalan besar ini nanti ada Bilboard besar menunjuk untuk belok kiri, masuk kira-kira 1 KM.
Masuk ke lokasi, saung ini menyediakan parkir yg cukup luas, mungkin memang dipersiapkan untuk Bis besar, dan memang tampak 2 bis besar sedang parkir saat kami datang. Lokasinya teduh dan nyaman, serta tentu saja banyak pohon bambu disana. Di bagian depan sebuah rumah, kami harus membayar Rp 25.000,- per orang dewasa. Dari sini kami masuk ke dalam rumah, dan tiba di sebuah Saung berbentuk segiempat yang sangat besar dengan panggung besar di depan, dan undakan untuk tempat duduk para penonton yang cukup bisa menampung banyak orang/rombongan.Ketika kami sampai, sudah banyak pengunjung baik wisatawan lokal maupun luar.
Show di awali dengan pertunjukan wayang golek dengan tokoh wayang yang cukup populer, yaitu ***** (saat yang menulis ini kok tiba2 lupa namanya) selama beberapa menit. Kemudian dilanjutkan dengan show salah satu kebudayaan jawa barat untuk iring-iringan khitanan, dimana anak kecil yang baru dikhitan akan diiring keliling kampung sambil diiringi alunan angklung (lihat gambar).
Setelah itu baru muncul MC yang sangat pandai menerangkan apa saja yang sudah kita lihat dan dengar baik dalam bahasa indonesia maupun inggris (lihat gambar). Acara dilanjutkan dengan alunan rumpun bambu atau arumba menggunakan alat musik yang seperti gamelan dari jawa tengah, tetapi komponen yang dipukul bukan terbuat dari logam melainkan rumpun bambu. Setelah itu tari topeng yang dipertunjukan oleh 3 penari, di tengah-tengah tarian ketiganya akan mengenakan topeng.
Yang paling menarik dari show ini adalah bagian para pengunjung diberi kesempatan untuk memainkan angklung di bawah arahan sang MC yang berfungsi sbg konduktor. Anak-anak kecil akan membagikan satu persatu angklung ke para pengunjung. Ternyata di angklung terdapat nomor-nomor yang menyatakan nada dari angklung tersebut. Ada 2 cara yang diajarkan ke pengunjung untuk mengerti intruksi dari sang konduktor, yaitu isyarat tangan serta angka. Setelah berlatih menghapal tanda dari tangan, mulailah kami memainkan berbagai lagu berdasarkan tanda dari sang MC.
Setelah itu acara dilanjutkan dg show angklung dari para senior yang membawakan lagu nasional, internasional bahkan classic mozart, wah wah, pokoknya kalau belum denger langsung nyesel deh .... Setelah itu acara diakhiri dengan para anak kecil menarik penonton untuk menari di depan, he he he istri saya kena tarik ... wah lucu di depan ada permainan, nyanyi dan gerak tari.
Saya dan keluarga sangat menikmati semua acara yang ditampilkan oleh Saung ini, bahkan anak saya yg berumur 2 tahun betah duduk untuk menyaksikan semua acara. Yang pasti saya salut dengan ketepatan waktu yang dipegang oleh saung ini juga susunan acara yang tidak terputus-putus.
Saung ini juga menjual berbagai cenderamata yang menarik, tentunya khas jawa barat dan banyak yang terbuat dari bambu.
Semoga ulasan kali ini bisa bermanfaat.
Sunday, July 23, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment