Thursday, August 31, 2006

Three-day Weekend in Bahrain

What to do now? I have three-day weekend in Bahrain because of the goverment switch their working day (see ), but i don't have any plan to spent.

Do you have any other idea for me?

Wednesday, August 23, 2006

Sudoku Game


For almost 6 months, i have interested on one puzzle in Bahrain Tribune newspaper but i have never know what is the game and how to play it.

The name of the puzzle is SUDOKU. What a strange name? Is it from Japan or else? Finally from , i know what it is.

How to play it:

1. There is 9x9 with 3x3 subgrid cell
2. Fill in the grid so that every row,every column, and every 3x3 boxcontains the digits 1 through 9



There is one website can give you a free online Sudoku Puzzle. I like to play there and it remember the time you take to solve the puzzle. Just visit , to try it.

Sunday, August 20, 2006

The thing sit next to water closet


Have you seen the thing that usually sit next water closet or toilet? You can find it at five stars hotels toilet.

For years, i have never know the use or the name of that thing until now. That thing, we called "Bidet".

If you want to know more, there is a lot of information about bidet in

What the Hell is with Michael Schumacher?


FORMULA 1 - What was wrong with Michael? He had a change to get at least 6 or 5 poin in Budapest race.

He stopped from the race because of wrong tire strategy, just when the race was going for another 3 laps. I think he should change into dry tire in lap 57 or 58 when the gap time with pedrosa was more than 9 second. At least after pit stop, he could be in position 4 or 5.

But, he forced to used intermediate tire where the road was become very dry and slowly his opponent become more faster while he became more slowly.

It was a very bad day for me yesterday.

So, just see for the next race in Turkey.

Thursday, August 17, 2006

Are you looking for a job in Indonesia or others?

Are you looking for a job in Indonesia or other country? There is one website that can give you all job information.

Just come and visit Daftar Lowongan

Happy working

17 August as Indonesian Independence Day

Baru saja saya dapat email yang isinya fakta-fakta mengenai hari kemerdekaan Indonesia. Baru sekali ini saya baca dan isinya sangatlah menarik.

Berikut kutipannya

- Revolusi dari kamar tidur.
Bung Karno baru bangun pukul 09.00 setelah sebelumnya
terkena serangan
malaria di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56,
Cikini. Suhu badannya
tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para
sahabatnya menyusun
konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

- Tanpa protokol.
Tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada
pancaragam. Tiang
bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar,
serta ditanam hanya
beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah,
kenyataan yang yang
terjadi pada sebuah upacara sakral yang
dinanti-nantikan selama lebih dari
tiga ratus tahun!

- Seprei dan Tukang Soto.
Bendera Merah Putih terbuat dari kain sprei dan kain
tukang soto!

- Perintah Presiden pertama panggil tukang sate!
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih
sebagai presiden pertama
RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau
menandatangani sebuah dekret,
melainkan memanggil tukang sate! Itu dilakukannya
dalam perjalanan pulang,
setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden.
Kebetulan di jalan
bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan
nyeker (tidak memakai
alas kaki). "Sate ayam lima puluh tusuk!", perintah
Presiden Soekarno.
Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan
yang kotor. Dan itulah,
perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta
pertama atas
pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa
lebih rakyat dari
sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.

- Teks Proklamasi di Keranjang Sampah.
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
ditulis tangan oleh
Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak
pernah dimiliki dan
disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis
tersebut justru
disimpan dengan baik oleh wartawan B. M. Diah. Diah
menemukan draft
proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana
Maeda, 17 Agustus
1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh
Sajuti Melik. Pada 29 Mei
1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden
Soeharto, setelah
menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

- Proklamator di balik layar.
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia
punya "lebih dari
dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda,
Jl. Imam Bonjol no 1,
Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat
rapat din hari itu
ikut menandatangani teks proklamasi yang akan
dibacakan pagi harinya.
Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang
hadir. Rapat itu
dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang
gagal: Achmad
Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. "Huh, diberi
kesempatan membuat
sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta karena usulnya
ditolak.

- Dokumentasi Proklamasi selamat berkat bohong.
Peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat
didokumentasikan dan
disaksikan oleh kita karena satu kebohongan. Saat
tentara Jepang ingin
merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa
penting tersebut, Frans
Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik
proklamasi, berbohong kepada
mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah
diserahkan kepada
Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar
jawaban itu, Jepang
pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di
bawah sebuah pohon di
halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi,
negatif itu
diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa
dinikmati sampai
sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada
Jepang?

- Hari kelahiran dan kematian.
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia,
justru tanggal
tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar
Indonesia. Pada
tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia
Raya", WR Soepratman
(wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia,
Herman Neubronner van der
Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.

- Tidak ada jalan Sekarno Hatta di Jakarta.
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia dan kota tempat
Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi
imbalan yang cukup untuk
mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini,
tidak ada "Jalan
Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama
mereka tidak pernah
diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum
apa pun sampai 1985,
ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama
mereka.

- Gelar Resmi Proklamator baru 1986.
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta,
hanyalah gelar lisan
yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41
tahun! Sebab, baru
1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara
resmi kepada mereka.

- Mentri asli Indonesia.
Baru setelah merdeka 43 tahun Indonesia punya mentri
yang 100% Indonesia
asli. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17
Agustus 1945. Itu
berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda
dan atau pendudukan
Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang
belum ada saat itu.
"Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri
adalah Ir Akbar
Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus
1945), sebagai
Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet
Pembangunan V
(1988-1993).